Ketenaran dapat datang dalam sekejap, tetapi kebesaran datang bersama usia panjang.
Friday, July 25, 2014
pahlawan
Pahlawan
adalah orang yang pada suatu saat bertindak
oleh karena keperluan yang lebih besar
dari pada dirinya.
Tuesday, June 3, 2014
Berani- tabah- menang
Mungkin tidaklah mudah untuk hidup bermoral; dan lebih tidak mudah menghadapai keadaan yang tak bermoral; tetapi hal yang paling tidak mudah adalah hidup dengan akibat-akibat kebejatan moral. E. L Cole
Monday, June 2, 2014
123
Antusiasme adalah emosi. Optimisme adalah sikap.
E. L. Cole
E. L. Cole
Sunday, June 1, 2014
SUPER BOOK
DARI JUTAAN BUKU YANG TELAH DISEBARLUASKAN,
TAK AKAN PERNAH ADA
YANG DAPAT MEMBERI PENGARUH ATAS HIDUP MANUSIA SEDAHSYAT ALKITAB.
tetapi buku itu nilainya takkan jutaan atau bernilai sama sekali,
jika pembacanya tidak melaksanakan apa yang ada di dalamnya.
Friday, May 30, 2014
hasil baca buku
orang KRISTEN sangat marah terhadap orang Kristen lain yang melakukan dosa yang berbeda dengan dosanya. Philip Yancey
Benar bahwa kita dilahirkan dalam dosa dan dibentuk dalam kejahatan, tetapi kita tidak dilahirkan untuk dosa. Kita dilahirkan untuk hidup benar. Kita dilahirkan dalam dosa, tetapi bukan untuk dosa. E. L. Cole
Benar bahwa kita dilahirkan dalam dosa dan dibentuk dalam kejahatan, tetapi kita tidak dilahirkan untuk dosa. Kita dilahirkan untuk hidup benar. Kita dilahirkan dalam dosa, tetapi bukan untuk dosa. E. L. Cole
Wednesday, May 28, 2014
TONG KOSONG
Seringkali diantara kita, juga termasuk saya...
rajin ibadah, tidak sampai di ritual harian/mingguan saja bahkan rajin membaca Kitab Suci dan berdoa tak henti...
ITU BAGUS
ITU BAIK
ITU BENAR
tetapi sayangnya
cara kita memahami dan menjalaninya ternyata sangat jauh dari yang Allah inginkan
bukan cuma itu yang dia mau
tapi hasil dari kedekatan kita dengan Tuhan
tercermin dalam hubungan kita dengan sesama
baik dalam pola pikir, sikap, tingkah laku, dan sosial kemasyarakatan
ITU BAGUS
ITU BAIK
ITU BENAR
dan pada pemahaman ini
menjalaninya ..............
NOL BESAR
OMONG KOSONG
ITU BAGUS
ITU BAIK
ITU BENAR
sama saja MUNAFIK....
hah cuma ingin sekedar terlihat BAGUS beragama, BAIK kelihatannya, dan BENAR -benar pendusta....
rajin ibadah, tidak sampai di ritual harian/mingguan saja bahkan rajin membaca Kitab Suci dan berdoa tak henti...
ITU BAGUS
ITU BAIK
ITU BENAR
tetapi sayangnya
cara kita memahami dan menjalaninya ternyata sangat jauh dari yang Allah inginkan
bukan cuma itu yang dia mau
tapi hasil dari kedekatan kita dengan Tuhan
tercermin dalam hubungan kita dengan sesama
baik dalam pola pikir, sikap, tingkah laku, dan sosial kemasyarakatan
ITU BAGUS
ITU BAIK
ITU BENAR
dan pada pemahaman ini
menjalaninya ..............
NOL BESAR
OMONG KOSONG
ITU BAGUS
ITU BAIK
ITU BENAR
sama saja MUNAFIK....
hah cuma ingin sekedar terlihat BAGUS beragama, BAIK kelihatannya, dan BENAR -benar pendusta....
Sunday, May 25, 2014
faith activity
Yak 1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Yak 2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
Yak 2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
Yak 2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
Yak 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Yak 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan," aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Yak 2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
Yak 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Yak 2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Yak 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Yak 5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
kesimpulannya buat saya begini:
kalau beriman tetapi tidak melakukan tindakan untuk apa yang diimani, sama saja bohong. Jika sudah diimani bahwa apa yang akan terjadi sebagai imbas iman kita sendiri maka syukuri setelahnya, dan nikmati.
Rasul Yakobus sudah dengan jelas dan sangat jelas menuliskan dalam Yakobus 2:17 dan 22.
dalam bahasa saya,: kalau memnag beriman, lakukan lah sesuatu yang didasari iman itu, kalau tidak apa yang diimani sama saja tidak ada artinya, mati. Keyakinan bahwa Tuhan Allah turut bekerja pada apa yang kita yakini akan kita terima itu mendatangkan kepuasan dan kenikmatan. Percayalah.
Yak 2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
Yak 2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
Yak 2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
Yak 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Yak 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan," aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Yak 2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
Yak 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Yak 2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Yak 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Yak 5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
kesimpulannya buat saya begini:
kalau beriman tetapi tidak melakukan tindakan untuk apa yang diimani, sama saja bohong. Jika sudah diimani bahwa apa yang akan terjadi sebagai imbas iman kita sendiri maka syukuri setelahnya, dan nikmati.
Rasul Yakobus sudah dengan jelas dan sangat jelas menuliskan dalam Yakobus 2:17 dan 22.
dalam bahasa saya,: kalau memnag beriman, lakukan lah sesuatu yang didasari iman itu, kalau tidak apa yang diimani sama saja tidak ada artinya, mati. Keyakinan bahwa Tuhan Allah turut bekerja pada apa yang kita yakini akan kita terima itu mendatangkan kepuasan dan kenikmatan. Percayalah.
Thursday, May 22, 2014
Pilihan 10 tahun
Kalau membaca di media cetak maupun media massa elektronik dan juga web site mengenai pemilu presiden 2014 rasanya saya kok agak "ngeri".
pilihannya cuma dua pasang.
tadinya salah satunya akan saya pilih, tapi ternyata jadinya tidak keduanya (pasangan yang ada).
kenapa?
boleh dong saya beropini.
satu, dipilihan pertama ada seseorang yang membuat saya terkesan karena terbukti bekerja nyata bukan 'OMDO' alisa Omong Doang, seperti yang sudah-sudah, tapi sayangnya pada akhirnya mendeklarasikan pasangannya yang memang ini kali kedua jika mereka terpilih menjadi orang nomor dua di INDONESIA RAYA negriku tercinta ini. Ya, mengganjal hati saya. karena lebih cepat lebih baik, malah jadi kebablasan. Takutnya sih beberapa program 'tertunda' nya akan disikat pada periode mendatang.
dua, Nah pada pilihan pasangan kedua, wah saya sama sekali gak tertarik, apalagi keduanya bukan sosok pribadi nasionalis dan pecinta bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah banyak bukti pun masih berani sembunyi dibalik tameng ketegasan, yang jaman sekarang aja kurang tegas gimana coba?
tiga, akhirnya saya gak jadi milih, biar diwakili aja deh sama temen2 semua. Ada yang bilang bagaimana kalau saat ini gub dan wagub itu aja yang berpasangan juga, ah gak mau juga, karena keduanya dilatar belakangi partai berbeda yang satunya ya itu tadi, partai keren karena senang bertopi koboi dan naik kuda.
sementara, yah vacuum dulu aja deh... ikuti perkembangan.
yang penting bisa makan, karena cari duit buat makan susah setengah hidup sekarang ini.
bisa bayar uang sekolah anak, dan mencukupi kebutuhan buah hatiku.
ah permios we abdi mah, dasarnya teu uyahan sim kuring mah.
pilihannya cuma dua pasang.
tadinya salah satunya akan saya pilih, tapi ternyata jadinya tidak keduanya (pasangan yang ada).
kenapa?
boleh dong saya beropini.
satu, dipilihan pertama ada seseorang yang membuat saya terkesan karena terbukti bekerja nyata bukan 'OMDO' alisa Omong Doang, seperti yang sudah-sudah, tapi sayangnya pada akhirnya mendeklarasikan pasangannya yang memang ini kali kedua jika mereka terpilih menjadi orang nomor dua di INDONESIA RAYA negriku tercinta ini. Ya, mengganjal hati saya. karena lebih cepat lebih baik, malah jadi kebablasan. Takutnya sih beberapa program 'tertunda' nya akan disikat pada periode mendatang.
dua, Nah pada pilihan pasangan kedua, wah saya sama sekali gak tertarik, apalagi keduanya bukan sosok pribadi nasionalis dan pecinta bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah banyak bukti pun masih berani sembunyi dibalik tameng ketegasan, yang jaman sekarang aja kurang tegas gimana coba?
tiga, akhirnya saya gak jadi milih, biar diwakili aja deh sama temen2 semua. Ada yang bilang bagaimana kalau saat ini gub dan wagub itu aja yang berpasangan juga, ah gak mau juga, karena keduanya dilatar belakangi partai berbeda yang satunya ya itu tadi, partai keren karena senang bertopi koboi dan naik kuda.
sementara, yah vacuum dulu aja deh... ikuti perkembangan.
yang penting bisa makan, karena cari duit buat makan susah setengah hidup sekarang ini.
bisa bayar uang sekolah anak, dan mencukupi kebutuhan buah hatiku.
ah permios we abdi mah, dasarnya teu uyahan sim kuring mah.
Wednesday, May 21, 2014
Arti sebuah Nama
Nama Yesus Kristus memiliki arti yang sangat mendalam dan agung. Nama Yesus Kristus bukan sekedar sebuah nama Kis 4:12 . Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Nama itu nama yang mulia dan kudus.
Nama Yesus berarti "Juruselamat"
Mat 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
21.Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Luk 2:11, Yoh 4:42.
Dan arti kata/nama Kristus juga memiliki arti dan makna yang luar biasa.
Dalam bahasa Ibrani "Yeshua Hamasiah" artinya Juruselamat yang diurapi ALLAH, Kristus dalam bahasa Ibrani artinya yang diurapi. Kristus adalah dalam bahasa Yunani; Mesias bahasa Ibrani, dan Almasih bahasa Arab. Semua memiliki arti yang sama.
KRISTUS artinya "yang diurapi" oleh Allah untuk menjadi Raja atas umat-Nya, menjadi Penyelamat, menjadi Imam Agung dan Pengantara Mat 2:2 Ibr 7:17,21 I tim 2:5 Kritsus adalah bahasa Yunani; Mesias bahasa Ibrani, Almasih bahasa Arab.
Nama itu nama yang mulia dan kudus.
Nama Yesus berarti "Juruselamat"
Mat 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
21.Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Luk 2:11, Yoh 4:42.
Dan arti kata/nama Kristus juga memiliki arti dan makna yang luar biasa.
Dalam bahasa Ibrani "Yeshua Hamasiah" artinya Juruselamat yang diurapi ALLAH, Kristus dalam bahasa Ibrani artinya yang diurapi. Kristus adalah dalam bahasa Yunani; Mesias bahasa Ibrani, dan Almasih bahasa Arab. Semua memiliki arti yang sama.
KRISTUS artinya "yang diurapi" oleh Allah untuk menjadi Raja atas umat-Nya, menjadi Penyelamat, menjadi Imam Agung dan Pengantara Mat 2:2 Ibr 7:17,21 I tim 2:5 Kritsus adalah bahasa Yunani; Mesias bahasa Ibrani, Almasih bahasa Arab.
Mengapa Yesus disebut sebagai Tuhan oleh Orang Kristen?
Karena Yesus itu Firman Allah yang menjelma menjadi manusia dan dengan
kebangkitan Yesus dari antara orang mati maka Yesus membuktikan diri-Nya
tidak terikat lagi oleh ruang dan waktu serta melalui Roh Kudus, Yesus
hadir menyertai umat yang percaya kepada-Nya. Mar 16:19-20 Mat 28:18-20.
(sumber: www.yakristus.blogspot.com)
banyak pertanyaan maupun perdebatan mengenai keTuhanan Yesus.
(jawabannya juga anda dapat temukan dalam buku Teologi Perjanjian Baru ~ mengungkap siapakah Yesus sebenarnya)
Yesus bukanlah sekedar nama, memiliki arti dan makna penting demikian juga nama atau biasanya umat Kristen menyebut gelar Kristus pun demikian.
Membahas hal ini demi untuk memahami dan menjalaninya tidak semudah yang anda pikirikan, bagi anda yang percaya kepada Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru akan memudahkan anda memahami mengapa kita menyebut Yesus Kristus adalah Tuhan, tetapi tanpa mempercayai alkitab, akan sulit memahaminya. Terutama jika memang Roh Kudus anda persilahkan berkarya di hati dan pikiran anda, maka pemahaman itu akan bagaikan terang yang menyinari pikiran dan hati, membukakan mata hati memahami hal ini.
Pemikiran dan perasaan hati ini yang akan menjadi pokok utama dalam penjelasan saya mengenai mengapa Yesus disebut sebagai Tuhan, sekalipun sebenarnya Pdt. Yan Antoni sudah menjelaskan dengan singkat, padat dan jelas. hasil ciptaan, hati nurani dan sejarah memperkuat bukti keberadaan Allah.
Penulis blog berpendapat Agama Kristen dengan tegas mengamini keutamaan Allah yang satu yang benar berdasarkan Alkitab, lihat saja satu dari banyak bukti yang terkandung dalam Alkitab, misalnya
Keluaran 20
1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
lalu apakah Yesus Kristus menentang ayat itu sehingga ke-Tuhan-an Nya menjadi sebuah wacana perdebatan? Tentu saja tidak.
Bila seseorang menyatakan bahwa Yesus bukan Tuhan, itu sesuai dengan arti umum yang tampak kebenarannya. Sebab Yesus seperti manusia lain DIA ada di bumi pernah hidup dan merasakan ikan bakar, menangis, tidur, marah, tertawa, dan semua hal yang lazim ada pada diri manusia. tidak perlu bukti untuk kebenaran itu.
Dengan demikian maka benar adanya jika tidak perlu menyembah Yesus sebagai Tuhan. Benar dari sisi kemanusiaanNya, tetapi ibarat koin sisi kemanusiaan dan Ke Ilahian Nya tidak dapat dipisahkan. Melihat dan menilai keTuhanan Yesus Kristus perlu melihat kedua sisi itu. Jika diatas telah disebutkan sisi 100% kemanusiaanNya, mari lihat sedikit contoh saja yang membuktikan keTuhananNya.
Yesus Kristus secara manusia tidak mungkin lahir dari tanpa hubungan biologis antara dua manusia berlawanan jenis.
Yesus Kristus hidup dengan segala tanda yang menunjukkan ke Ilahian Nya, Dia bisa mencipta, membangkitkan orang mati - bukan sekedar menyembuhkan - , hanya Tuhan yang memiliki kesabaran sempurna menghadapi manusia berdosa, Dia tidak dirasuki oleh tanda2 yang menyertainya, tetapi DIA lah sendiri pribadi yang adalah ROH Maha Kudus.
Mujizat yang terjadi saat DIA berada diantara manusia, sebelum berada di antara manusia, dan sampai naik ke Surga, tetap masih terjadi hingga saat ini. Ini artinya bukan sulap. Ini artinya bukan sebuah kesementaraan, sebab DIA adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, Yang ada dan tetap ada dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.
Kadang...
setiap kali saya berkomunikasi dengan teman2 atau kenalan dari luar Indonesia, kami tentu menggunakan bahasa Inggris sebagai bahsa International, dan sering ada kesalah pahaman dalam arti. Hasilnya tentu saja tidak nyambung. ketika belajar berbicara dengan menggunakan bahasa mandarin dengan seorang kenalan dari negrinya, penulis juga sering kali melihat teman itu mengernyitkan dahi dan ketika pada akhirnya ada penjelasan bahwa sekalipun katanya sama "ma" tetapi artinya bisa beda2. demikian juga bahsa inggris saya yang pas-pasan sering asal ambil kata dan artinya jadi beda... Bite Me dan Bit Me, Beat Me... contohnya...
Nah, demikian juga kata Lord, Tuhan, Tu(h)an, mungkin segi literasi atau terjemahan yang jadi batu sandungan.
jadi, Yesus Kristus adalah Tuhan bagi orang Kristen, dan Kristen menyebut Yesus Kristus = TUHAN.
lalu kenapa dia disalib, berarti dia mati? tunggu tulisan saya selanjutnya....
(sumber: www.yakristus.blogspot.com)
banyak pertanyaan maupun perdebatan mengenai keTuhanan Yesus.
(jawabannya juga anda dapat temukan dalam buku Teologi Perjanjian Baru ~ mengungkap siapakah Yesus sebenarnya)
Yesus bukanlah sekedar nama, memiliki arti dan makna penting demikian juga nama atau biasanya umat Kristen menyebut gelar Kristus pun demikian.
Membahas hal ini demi untuk memahami dan menjalaninya tidak semudah yang anda pikirikan, bagi anda yang percaya kepada Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru akan memudahkan anda memahami mengapa kita menyebut Yesus Kristus adalah Tuhan, tetapi tanpa mempercayai alkitab, akan sulit memahaminya. Terutama jika memang Roh Kudus anda persilahkan berkarya di hati dan pikiran anda, maka pemahaman itu akan bagaikan terang yang menyinari pikiran dan hati, membukakan mata hati memahami hal ini.
Pemikiran dan perasaan hati ini yang akan menjadi pokok utama dalam penjelasan saya mengenai mengapa Yesus disebut sebagai Tuhan, sekalipun sebenarnya Pdt. Yan Antoni sudah menjelaskan dengan singkat, padat dan jelas. hasil ciptaan, hati nurani dan sejarah memperkuat bukti keberadaan Allah.
Penulis blog berpendapat Agama Kristen dengan tegas mengamini keutamaan Allah yang satu yang benar berdasarkan Alkitab, lihat saja satu dari banyak bukti yang terkandung dalam Alkitab, misalnya
Keluaran 20
1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
lalu apakah Yesus Kristus menentang ayat itu sehingga ke-Tuhan-an Nya menjadi sebuah wacana perdebatan? Tentu saja tidak.
Bila seseorang menyatakan bahwa Yesus bukan Tuhan, itu sesuai dengan arti umum yang tampak kebenarannya. Sebab Yesus seperti manusia lain DIA ada di bumi pernah hidup dan merasakan ikan bakar, menangis, tidur, marah, tertawa, dan semua hal yang lazim ada pada diri manusia. tidak perlu bukti untuk kebenaran itu.
Dengan demikian maka benar adanya jika tidak perlu menyembah Yesus sebagai Tuhan. Benar dari sisi kemanusiaanNya, tetapi ibarat koin sisi kemanusiaan dan Ke Ilahian Nya tidak dapat dipisahkan. Melihat dan menilai keTuhanan Yesus Kristus perlu melihat kedua sisi itu. Jika diatas telah disebutkan sisi 100% kemanusiaanNya, mari lihat sedikit contoh saja yang membuktikan keTuhananNya.
Yesus Kristus secara manusia tidak mungkin lahir dari tanpa hubungan biologis antara dua manusia berlawanan jenis.
Yesus Kristus hidup dengan segala tanda yang menunjukkan ke Ilahian Nya, Dia bisa mencipta, membangkitkan orang mati - bukan sekedar menyembuhkan - , hanya Tuhan yang memiliki kesabaran sempurna menghadapi manusia berdosa, Dia tidak dirasuki oleh tanda2 yang menyertainya, tetapi DIA lah sendiri pribadi yang adalah ROH Maha Kudus.
Mujizat yang terjadi saat DIA berada diantara manusia, sebelum berada di antara manusia, dan sampai naik ke Surga, tetap masih terjadi hingga saat ini. Ini artinya bukan sulap. Ini artinya bukan sebuah kesementaraan, sebab DIA adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, Yang ada dan tetap ada dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.
Kadang...
setiap kali saya berkomunikasi dengan teman2 atau kenalan dari luar Indonesia, kami tentu menggunakan bahasa Inggris sebagai bahsa International, dan sering ada kesalah pahaman dalam arti. Hasilnya tentu saja tidak nyambung. ketika belajar berbicara dengan menggunakan bahasa mandarin dengan seorang kenalan dari negrinya, penulis juga sering kali melihat teman itu mengernyitkan dahi dan ketika pada akhirnya ada penjelasan bahwa sekalipun katanya sama "ma" tetapi artinya bisa beda2. demikian juga bahsa inggris saya yang pas-pasan sering asal ambil kata dan artinya jadi beda... Bite Me dan Bit Me, Beat Me... contohnya...
Nah, demikian juga kata Lord, Tuhan, Tu(h)an, mungkin segi literasi atau terjemahan yang jadi batu sandungan.
jadi, Yesus Kristus adalah Tuhan bagi orang Kristen, dan Kristen menyebut Yesus Kristus = TUHAN.
lalu kenapa dia disalib, berarti dia mati? tunggu tulisan saya selanjutnya....
Sunday, May 18, 2014
gerak
iman tanpa perbuatan adalah mati
beriman, berbuatlah sesuatu...
beriman, berbuatlah sesuatu...
lupa
lupa lagi mau nulis apa...
terkadang melintas "sesuatu"...
tapi lupa lagi
sama seperti mau minum kopi udah ke dapur siapin gelas masukin kopi sesendok, terus ke kulkas buka kulkas rencananya ambil gula pasir, sebelah kulkas adalah kompor gas, jadi nyalain api ambil air masukin panci, duduk deh nunggu air....
lah ambil gulanya????
terkadang melintas "sesuatu"...
tapi lupa lagi
sama seperti mau minum kopi udah ke dapur siapin gelas masukin kopi sesendok, terus ke kulkas buka kulkas rencananya ambil gula pasir, sebelah kulkas adalah kompor gas, jadi nyalain api ambil air masukin panci, duduk deh nunggu air....
lah ambil gulanya????
Saturday, May 17, 2014
harapan
semoga dalam waktu ke depan saya bisa memindahkan tulisan saya yang telah lama terpendam dan tak pernah bisa dipublikasikan.
ada sebuah tulisan tentang remaja, ada juga tema lainnya yang religius, ada beberapa pengalaman pribadi yang juga ingin dibagikan. semoga waktu dan kesehatan senantiasa diberikan oleh Allah.
ada sebuah tulisan tentang remaja, ada juga tema lainnya yang religius, ada beberapa pengalaman pribadi yang juga ingin dibagikan. semoga waktu dan kesehatan senantiasa diberikan oleh Allah.
Monday, May 12, 2014
teuing
teuing adalah bahasa sunda yang artinya tidak tahu.
nah,
bagaimana dengan presiden selanjutnya di negri kita tercinta ini.... TEUING....
apa yang terjadi dengan ekonomi.... TEUING
kenapa banyak kasus seksual baik yang menyimpang maupun yang menampang....TEUING
kenapa orang sekarang pada egois dan kurang berbudaya, etika nya hilang, adat ketimuran seolah lenyap...
TEUING....
ah kumaha aing we
nah,
bagaimana dengan presiden selanjutnya di negri kita tercinta ini.... TEUING....
apa yang terjadi dengan ekonomi.... TEUING
kenapa banyak kasus seksual baik yang menyimpang maupun yang menampang....TEUING
kenapa orang sekarang pada egois dan kurang berbudaya, etika nya hilang, adat ketimuran seolah lenyap...
TEUING....
ah kumaha aing we
ketritunggalan dalam Kristen
Allah Tritunggal
Kej. 1:1-31, 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Kej 11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
ayb 19:25-27 Mzm 2 Dan 7:13 Yes 7:14; 9:5-6 40:1-11, 42:1-9, 49-53; Mi 5:1 Mat 28:19 II Kor 13:13, 1 Ptr 2:1-11, dll.
TRITUNGGAL TIDAK BERARTI ADA TIGA ALLAH. Alkitab dengan tegas mengajarkan bahwa Allah tu Esa. (Ul. 6:4, Kel. 20:3 Yoh 10:30 Mrk 12:29). Namun kita tidak boleh menyamakan Allah itu dengan bilangan 1 sehingga 1+1+1=1. Lebih tepat kalau kita memakai bilangan tak terhingga atau seumpama matahari bisa dikenal melalui cahayanya dan panasnya. Demikian Allah dikenal melalui Yesus Kristus dan oleh Roh Kudus yang menyebabkan kita merasakan kehadiran Allah. Allah Bapa bertakhta di Surga, Yesus Kristus sebagai Pengantara dan Roh Kudus mewakili kehadiran Allah dimana-mana, tetapi ketiganya satu jua. Seumpama manusia memiliki tubuh, roh, dan jiwa. Pada hakekatnya alam ciptaan mempunyai cap tritunggal hampir setiap atom mempunyai proton, neutron dan elektron.
DEFINISI ALLAH sehingga YESUS DISEBUT ALLAH. <<<< klik untuk membaca selanjutnya
Tuesday, April 29, 2014
ORANG PANGGIL SAYA KRISTEN.
Kisah Para Rasul 2:41-47. 11:26 baca dari 11-30.
Syalom saudara, anda bersukacita saat ini? …
haleluya kiranya sukacita yang anda rasakan saat ini akan terus anda rasakan
sampai maranatha, Tuhan Yesus datang menjemput orang percaya….
Sebelum lebih dalam kita
merenungkan firman Tuhan, saya mau bertanya ada yang dari sejak lahir sudah
kristen? Lebih dari 15 tahun? 10 tahun? 5? Ada yang baru maksudnya sekitar 1-2
tahun belakangan ini? Kalau ada pertanyaan anda orang Kristen anda jawab apa?
Lalu kalau anda ditanya apa anda nasrani? Apa jawab anda? Nah sekarang di KTP
tertulis Kristen/Nasrani? Jadi mana yang benar?
Banyak orang di dunia ini
mengklaim bahwa dirinya adalah "Kristen." Berapa banyak di antara
mereka yang benar-benar mengerti artinya menjadi "pengikut Kristus"?
I. Apa itu Kristen?
Pertama kita akan melihat dari
mana muncul kata Kristen? Dan dari mana muncul sebutan Nasrani? Hari ini
melalui FirmanNya kita akan sama-sama mempelajari,betapa pentingnya sebutan
ini. Kata Nasrani berasal dari kata Nazarenos atau Nazoraios yang artinya orang
Nazaret, kata ini sama dengan sebutan orang Indonesia diluar negeri disebut
Indonesian, atau orang america disebut American, Canadian, Malaysian, dan sebagainya.
Mari kita lihat
apa yang terdapat dalam Injil Matius 2:23, 10:47, 14:67, 16:6, luk. 24:19 Yesus
disebut orang Nazaret (Nazarenos), sedangkan kata Nazoraios selain dalam Injil
matius, Lukas, dan Yohanes, juga lebih banyak digunakan dalam Kisah Para Rasul.
Faktanya kata ini lebih bermakna ejekan belaka seperti halnya dalam Mrk.1:24,
dan yang tertulis diatas kepala Yesus Kristus di kayu salib.
Sebutan Kristen muncul justru dalam tulisan
Lukas dalam Kitab Para Rasul 11:26, 26:28, dan tulisan Rasul Petrus dalam I
Pet. 4:16. Kata Kristen berasal dari kata Chrematisai, dan cristianos,
christiani, yang artinya pengikut (ajaran) Kristus. Orang Kristen ialah para
penganut ajaran Kristus yang berpegang pada Injil sebagai ajaranNya, dan kitab
para nabi (PL), taurat dan mazmur. Jadi Orang Kristen sejati adalah setiap
orang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan JuruselamatNya.
Sebelum lebih dalam lagi saya mengajak kita semua memahami beberapa hal yang saya tulis ulang dari sebuah sumber terpercaya.
1. 1.1 KRISTUS
ADALAH SESEORANG UNTUK DIKENAL DAN DIPERCAYAI
Kristus lebih dari sekedar suatu
sistem, tradisi, atau kepercayaan. Dia adalah satu Pribadi yang mengetahui
kebutuhan-kebutuhan kita, merasakan penderitaan kita, dan bersimpati dengan
kelemahan kita. Bila kita percaya kepadaNya, Dia mengampuni dosa kita, menjadi
perantara bagi kita, dan membawa kita kepada BapaNya. Dia menangis untuk kita,
mati untuk kita, dan bangkit dari kematian untuk membuktikan bahwa Dia adalah
sesuai dengan apa yang Dia klaim tentang DiriNya. Dengan menaklukkan kematian,
Dia menunjukkan bahwa Ia mampu menyelamatkan kita dari dosa-dosa, hidup melalui
diri kita dalam dunia ini, dan kemudian dengan aman membawa kita ke surga. Ia
memberi diriNya sebagai suatu anugerah bagi siapa saja yang mau percaya
kepadaNya. ( Yoh 20:24-31)
Agama adalah mempercayai Allah, menghadiri kebaktian-kebaktian, mengikuti katekisasi, dibaptis, dan menerima Perjamuan Kudus. Agama adalah tradisi, ritual, upacara, dan mempelajari perbedaan antara benar dan salah. Agama adalah membaca dan menghafal Kitab Suci, memanjatkan doa-doa, memberi kepada orang miskin, dan merayakan hari-hari besar agamawi. Agama adalah menyanyi dalam paduan suara, menolong orang miskin, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu. Agama adalah sesuatu yang dipraktekkan oleh orang-orang Farisi, para pemimpin rohani yang cinta Kitab Suci, konservatif, separatis, dan yang cukup membenci Kristus sehingga mereka menuntut kematianNya. Mereka membenci-Nya bukan hanya karena Ia melanggar tradisi mereka demi menolong orang banyak, (Mat 15:1-9) tetapi karena melalui agama mereka Ia melihat ke dalam hati mereka.
1.3 AGAMA TIDAK MENGUBAH HATI
Yesus mengibaratkan orang-orang Farisi yang religius seperti sekelompok
pencuci piring yang membersihkan bagian luar sebuah cawan namun membiarkan
bagian dalam tetap kotor. Ia berkata, "Kamu orang-orang Farisi, kamu
membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh
rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan
bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?". (Luk 11:39-40)
Yesus tahu bahwa seseorang dapat mengubah penampilannya tanpa mengubah tingkah
lakunya. (Mat 23:1-3) Ia tahu bahwa prestasi dan upacara religius tidak
dapat mengubah hati. Ia memberi tahu salah seorang yang paling religius pada
zaman-Nya bahwa kecuali seseorang ‘dilahirkan kembali’ oleh Roh Kudus, ia tidak
dapat melihat kerajaan Allah. (Yoh 3:3) Namun sampai saat ini, banyak orang
yang paling religius pun terus melupakan bahwa agama memang dapat merapikan
penampilan luar, tetapi hanya Kristus yang dapat mengubah hati.
1.3.1 AGAMA MERUMITKAN YANG SEDERHANA
Yesus berbicara kepada ahli-ahli agama yang sangat mengutamakan hal-hal
sepele, "Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu
membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu
mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain
jangan diabaikan." (Luk 11:42) Yesus melihat kecenderungan kita untuk
membuat aturan-aturan dan berfokus pada tingkah laku yang "benar secara
moral," tetapi tidak memperhatikan hal yang lebih besar tentang mengapa
kita berusaha menjadi benar. Sementara orang-orang Farisi memiliki banyak
pengetahuan berikut kesimpulan-kesimpulan logisnya, mereka lupa bahwa Allah
tidak peduli seberapa banyak yang kita ketahui sampai Ia tahu seberapa banyak
hati kita peduli orang lain. Pertanyaan "mengapa" yang lebih penting
inilah yang dipikirkan rasul Paulus ketika ia menulis, "Sekalipun aku
dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang
yang gemerincing … dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu
yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku,". (1Ko
13:1, 3)
1.3.2 AGAMA LEBIH MEMENTINGKAN PERSETUJUAN MANUSIA DARI PADA PERKENANAN
ALLAH
Yesus menyimpan kritik-Nya yang paling tajam bagi orang-orang religius
yang menggunakan reputasi rohani mereka untuk mendapatkan perhatian dan
kehormatan. Terhadap mereka ini Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai
orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat
dan suka menerima penghormatan di pasar,". (Luk 11:43) Kemudian, kepada
murid-murid-Nya, Ia berbicara tentang orang-orang Farisi, "Semua pekerjaan
yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang,". (Mat 23:5)
Yesus melihat dengan jelas ke dalam praktek agama yang menganggap pendapat dan
perhatian dari manusia lebih penting dan lebih disukai dari pada perkenanan
Allah.
1.3.3. AGAMA MENJADIKAN KITA ORANG-ORANG MUNAFIK
Yesus berkata, "Celakalah kamu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi! Sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang
yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." (Luk 11:44) Apakah yang
kelihatan lebih baik dari pada berpakaian rapi, menghadiri kebaktian-kebaktian,
dan melakukan hal-hal yang menandakan bahwa kita adalah orang-orang yang saleh
dan takut akan Allah? Tetapi berapa banyak ahli agama, pendeta, dan penganut
agama yang setia yang sedikit pun tidak menunjukkan penghormatan dan dorongan
untuk istri-istri mereka, perhatian bagi anak-anak mereka, dan kasih kepada
orang-orang yang berbeda kepercayaan? Yesus mengetahui apa yang seringkali kita
lupakan: Apa yang kelihatan baik mungkin memiliki akar yang jahat.
1.3.4 AGAMA MENJADIKAN HIDUP LEBIH SULIT LAGI
Karena tidak dapat mengubah hati, agama berusaha mengontrol orang
dengan hukum-hukum dan tuntutan-tuntutan yang bahkan tidak dijalankan oleh para
ahli agama yang menafsirkan dan menjabarkan aturan-aturan tersebut. Dengan
memikirkan "faktor beban" inilah, Yesus berkata, "Celakalah kamu
juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul
pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu
jaripun,". ( Luk 11:46) Agama sangat baik di dalam menjabarkan
standar-standar tingkah laku dan hubungan-hubungan yang benar, tetapi sangat
tidak berdaya dalam memberikan pertolongan yang dibutuhkan dan penuh
belas-kasihan bagi mereka yang menyadari bahwa mereka belum hidup sesuai dengan
tuntutan-tuntutan tersebut.
1.4 AGAMA MENJADIKAN KITA MUDAH MENIPU DIRI KITA SENDIRI
Secara bergurau sering dikatakan, "Saya mencintai umat manusia.
Orang-oranglah yang membuat saya tidak tahan." Orang-orang Farisi
bertindak berdasarkan pemikiran yang serupa, tetapi hal itu sungguh tidak lucu.
Menurut Yesus, orang-orang Farisi menyombongkan diri mereka di dalam menghormati
dan membangun monumen-monumen para nabi. Ironisnya, ketika mereka bertemu
dengan seorang nabi yang sesungguhnya, mereka justru mau membunuhnya. Barclay
mengatakan, "Satu-satunya nabi yang mereka kagumi adalah nabi yang sudah
mati; ketika mereka bertemu seorang nabi yang hidup, mereka berusaha
membunuh-Nya. Mereka menghormati para nabi yang sudah mati dengan membangun
kuburan dan monumen, tetapi mereka menghina yang masih hidup dengan
penganiayaan dan kematian." Inilah yang dimaksud Yesus dalam Luk 11:47-51 dan Mat 23:29-32. Orang-orang Farisi telah menipu
diri mereka sendiri. Mereka tidak menganggap diri mereka sebagai pembunuh para
nabi. Ahli-ahli agama tidak melihat diri mereka sebagai orang yang menolak
Allah.
1.5 AGAMA MENYEMBUNYIKAN KUNCI PENGETAHUAN
Salah satu bahaya terbesar dari agama adalah menjadikan kita berbahaya
bukan hanya bagi diri kita sendiri melainkan juga bagi orang lain. Kepada para
ahli Alkitab yang sangat religius pada zaman-Nya Yesus berkata, "Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu
sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu
halang-halangi,". ( Luk 11:52) Ahli-ahli agama mengambil "kunci
pengetahuan" dengan mengalihkan perhatian orang dari Firman Allah dan dari
ketulusan hati dengan tambahan tradisi-tradisi dan tuntutan-tuntutan yang
sepele tetapi yang dianut secara fanatik. Bukannya memimpin orang kepada Allah,
mereka malah mengubah fokus umatnya kepada diri mereka dan aturan-aturan mereka
sendiri. Ahli-ahli agama demikian adalah orang-orang yang yakin bahwa
kepercayaan dan karya agama mereka dapat menggantikan apa yang sesungguhnya
hanya dapat dilakukan oleh Kristus.
1.6 AGAMA MENYESATKAN PARA PENGIKUTNYA
Dalam Mat 23:15 Yesus berkata,
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk
mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat,
kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kamu
sendiri." Orang-orang yang bertobat kepada suatu agama berada dalam bahaya
ganda. Mereka memiliki antusiasme ganda untuk menjalani cara hidup mereka yang
baru, dan dengan semangat besar mereka secara membabi buta membela guru-guru
mereka yang juga buta. Mereka mempercayakan diri kepada orang-orang yang telah
mengganti kehidupan, pengampunan, dan hubungan dengan Juruselamat yang tak
terbatas, dengan suatu sistim aturan dan tradisi. Dalam arti tertentu, agama itu
penting, (TB Yak 1:26-27) yaitu jika ia mengarahkan kita kepada Kristus yang
mati bagi dosa-dosa kita dan yang sekarang memberi diri-Nya untuk hidup melalui
mereka yang percaya kepada-Nya. (Gal 2:20; Tit 3:5)
Saya akan sampaikan juga Pandangan yang dirangkum oleh Greg L Hawkins dan Cally Parkinson dalam bukunya yang
berjudul reveal, tentang keristenan.
- Mengeksplorasi kekristenan.
Orang-orang dalam jenjang ini
mengambil langkah pertama dalam pertumbuhan rohani dan ditandai dengan tingkat
persetujuan yang lebih rendah secara signifikan dengan pernyataan seperti saya
percaya keselamatan hanya datang melalui Yesus Kristus.
Sikap :
Tidak melibatkan Tuhan dalam
kehidupan sehari-hari.
Memandang Alkitab sebagai sesuatu
yang tidak relevant.
Memerlukan bantuan orang lain
dalam menafsirkan isu-isu rohani.
Mencari bimbingan Tuhan hanya
bila membutuhkan.
Tidak melayani di gereja.
- Bertumbuh di dalam Kristus.
Orang percaya baru yang bertumbuh
dalam iman mereka melalui pengalaman di gereja dan mereka juga mulai memadukan
praktek rohani pribadi ke dalam aktifitas rutin mereka di luar gereja.
Sikap :
Menemukan iman
Memerlukan bantuan orang lain
dalam menafsirkan isu-isu rohani.
Bersedia ikut dalam kelompok
kecil
Beberapa diantaranya Mulai
melayani di gereja
Kadang membaca Alkitab/buku kristen/rohani.
- Dekat dengan Kristus.
Orang percaya di segmen ini
melaporkan tingkat yang jauh lebih tinggi
dalam praktek rohani pribadi ketimbang segmen sebelumnya. Melayani
muncul sebagai ekspresi penting iman mereka. Walaupun kesetiaan mereka kepada Kristus
bertumbuh, mereka masih menahan diri dari komitmen penuh.
Sikap :
Alkitab memberikan arahan untuk
hidup mereka.
Doa menjadi pusat hidup
Belum berserah penuh kepada
Kristus.
Kelompok kecil kurang penting.
- Berpusat pada Kristus.
Orang percaya pada jenjang ini
sudah sepenuhnya menyerahkan hidup mereka kepada Kristus, yang diperlihatkan
dengan tingkat prilaku dan sikap rohani mereka yang lebih tinggi secara
dramatis.
Pada jenjang ini orang sangat
setuju bahwa mencari bimbingan Tuhan dalam semua bidang kehidupan dua kali
lebih dari jenjang manapun.
Sikap:
Mengasihi Tuhan lebih dari
apapun.
Doa adalah percakapan terus
menerus dengan Tuhan.
Membantu/mementor orang lain.
Melayani adalah jalan hidup.
Nah saudara ada dimana?
Yang kedua jika kita telah
memahami KRISTEN maka mulai hari ini kita akan menjadi orang kristen yang luar
biasa, menjadi orang Kristen yang benar-benar memahami arti ke-Kristenan
sesungguhnya.
II. BUKAN KRISTEN BIASA
Setelah kita mengerti, memahami
dan mengetahui, menyadari ada dimanakah level kekristenan kita, saya akan
mengajak kita semua lebih dalam lagi menggali firman Tuhan agar memahami jati
diri seagai seorang kristen. Mari kita baca salah satu ayat yang akan membantu
kita memahaminya dalam I Yoh. 2:17. sekali lagi saya ingatkan bahwa ini hanya
salah satu ayat dari sekian banyak ayat yang terkandung dalam Akitab, maka itu
sangat alangkah indahnya jika kita semua sering membaca dan merenungkan firman
secara pribadi.
Efesus 5:15-16
15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama,
bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena
hari-hari ini adalah jahat.
Banyak orang Kristen mengatakan
melalui tindakan mereka apa yang tidak berani diucapkan oleh mulut mereka.
Bahkan ekspresi wajah mereka saja sudah menunjukkan kesuraman dan kebosanan.
Perilaku demikian membuat orang sulit percaya bahwa iman mereka betul-betul
memberi mereka kepuasan. Bagaimana mungkin orang lain diharapkan percaya kepada
Allah yang bahkan tidak memenuhi harapan para pengikut-Nya? Alkitab mengatakan
ada pengikut-pengikut Kristus yang tidak otentik. Sekilas mereka terlihat
sungguh-sungguh, tetapi kenyataannya tidak.
Padahal setidaknya ada 10 ALASAN MEMPERCAYAI IMAN
KRISTEN
1. PENDIRINYA DAPAT DIPERCAYA
Kristus mengklaim bahwa Dia datang dari surga untuk menggenapi nubuat,
untuk mati bagi dosa-dosa kita, dan untuk membawa semua orang percaya kepada
Bapa-Nya. Akal sehat kita akan berkata: Dia mungkin seorang pembohong, atau
seorang gila, atau seorang tokoh mitos, atau memang benar Dia adalah Tuhan yang
datang dari surga. Para pengikut-Nya di abad pertama telah menarik kesimpulan:
Mereka berkata bahwa mereka melihat-Nya berjalan di atas air, meredakan badai,
menyembuhkan orang lumpuh, memberi makan 5.000 orang dengan beberapa potong
roti dan ikan, hidup tanpa cela, mengalami kematian yang mengerikan, dan
bangkit kembali. Ketika beberapa pengikut Yesus tidak mau menerima ajaran-Nya
dan kemudian meninggalkan-Nya, Ia bertanya kepada murid-murid yang paling dekat
dengan-Nya apakah mereka ingin pergi juga. Petrus mewakili teman-temannya
ketika berkata, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu
adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa
Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." ( Yoh 6:68-69)
2. KITABNYA DAPAT DIPERCAYA
Ditulis dalam periode waktu lebih
dari 1.600 tahun oleh 40 penulis yang berbeda, kitab yang menjadi sandaran iman
Kristen ini mengisahkan satu cerita yang dimulai dari penciptaan dan diakhiri
pada ambang pintu kekekalan. Penemuan arkeologi menunjang integritas catatannya
baik yang bersifat sejarah maupun geografis. Keakuratan penyalinan dan
penurun-alihannya kepada kita telah diperkuat oleh gulungan-gulungan naskah
yang ditemukan di gua Qumran di tepi Laut Mati. Alkitab bukan lahir di Timur
atau di Barat, tapi di Timur Tengah- tempat lahirnya peradaban-dan kitab ini
tetap berbicara tidak hanya dengan kuasa rohani tetapi dengan keakuratan
nubuatan yang meyakinkan.
3. 3.PENJELASANNYA BAGI KEHIDUPAN TEPAT
Semua sistim keagamaan mencoba
memberi makna bagi kehidupan kita. Mereka mencoba menjelaskan baik kerinduan
kita pada makna kehidupan, maupun masalah penderitaan, dan kematian yang tak
dapat dihindari. Setiap agama berusaha menerapkan keteraturan alam semesta ini
ke dalam kehidupan individual manusia. Tetapi hanya kekristenan yang
merefleksikan perhatian yang sungguh-sungguh pada hal-hal yang detil dalam
kehidupan pelbagai jenis makhluk dan ekosistem alam ini. Adalah Kristus yang
berbicara mengenai Bapa yang memperhatikan jatuhnya seekor burung pipit, Bapa
yang bahkan dapat menghitung rambut di kepala kita. ( Mat 10:29-31) Adalah
Kristus yang menyatakan Allah yang betul-betul memperhatikan ciptaan-Nya.
Adalah Kristus yang menjadi manusia untuk merasakan apa yang kita rasakan,
menderita dan mati untuk menggantikan kita. Adalah Kristus yang menyatakan
Allah yang perhatian-Nya pada ciptaan-Nya serinci seperti yang diperlihatkan
oleh alam kita. ( Maz 19:1-6; Rom 1:16-25)
4. KESINAMBUNGANNYA DENGAN MASA LALU
Iman Kristen memiliki kesinambungan dengan akar nenek moyang kita yang
terdalam. Mereka yang percaya kepada Kristus menerima Sang Pencipta dan Tuhan
yang sama yang disembah oleh Adam, Abraham, Sara dan Salomo. Yesus tidak
menolak masa lalu. Dia adalah Allah dari masa lalu. ( Yoh 1:1-14) Ketika Ia
berada di antara manusia, Dia menunjukkan bagaimana hidup menurut rencana Allah
yang mula-mula. Ketika Dia mati, Dia menggenapi seluruh tata cara upacara
korban Perjanjian Lama. Dan ketika Dia bangkit dari kematian, Dia menawarkan
keselamatan yang menggenapkan janji Allah kepada Abraham bahwa melalui
keturunannya seluruh dunia akan diberkati oleh Allah. Iman Kristen bukanlah
sesuatu yang baru dalam Kristus. Dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu hanya
terdapat satu kisah. Itu adalah kisah Allah, dan kisah kita ( Kis 2:22-39; 1Ko
15:1-8).
5. BERITA UTAMANYA SANGAT MENDASAR
Orang Kristen yang mula-mula tidak digerakkan oleh motivasi politik
atau religius. Berita utama mereka bukan masalah moral atau sosial. Mereka
bukanlah teolog atau filsuf sosial yang piawai. Mereka adalah saksi. Mereka
mempertaruhkan nyawa mereka untuk memberitahu dunia bahwa mereka telah menyaksikan
seorang manusia kudus mati, dan 3 hari kemudian hidup kembali di tengah-tengah
mereka (Kis 5:17-42). Argumentasi mereka sangat konkrit. Yesus disalibkan di
bawah pemerintahan Gubernur Romawi, Pontius Pilatus. Tubuh-Nya dikuburkan
tertutup di dalam sebuah kuburan pinjaman. Penjaga-penjaga ditempatkan untuk
mencegah pencurian mayat. Tetapi 3 hari kemudian kuburan itu kosong dan
saksi-saksi yang ada mempertaruhkan nyawa mereka untuk memberitakan bahwa Dia
telah bangkit.
6. KUASANYA UNTUK MENGUBAH KEHIDUPAN
Tidak hanya murid-murid pertama yang mengalami perubahan dramatis,
tetapi juga salah seorang musuh mereka yang paling kejam. Paulus diubah dari
seorang pembunuh umat Kristen menjadi seorang pemberita utama iman Kristen. (
Gal 1:11-24) Di kemudian hari ketika merenungkan perubahan yang sama yang
terjadi juga pada orang-orang lain, dia berkata: "Janganlah sesat! Orang
cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang
kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah. Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah
memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita." (1Ko 6:9-11)
7. ANALISANYA TERHADAP SIFAT DASAR MANUSIA
Alkitab mengatakan, masalah
masyarakat yang sesungguhnya adalah masalah hati. Dalam jaman informasi dan
teknologi ini, kegagalan karakter telah menghancurkan keluarga, pemerintah,
ilmu pengetahuan, industri, agama, pendidikan, dan kesenian. Di dalam sistim
masyarakat yang paling hebat sekalipun, reputasi bangsa mereka dicoreng oleh
permasalahan seperti prasangka rasial, kecanduan, pelecehan, perceraian, dan
penularan penyakit seksual. Banyak orang percaya bahwa permasalahan manusia
berakar pada ketidaktahuan kita, cara makan kita, atau pemerintah kita. Tetapi
Yesus berkata kepada generasi kita dan kepada semua orang: "Karena dari
hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan,
pencurian, sumpah palsu, dan hujat. Itulah yang menajiskan orang." (TB Mat
15:19-20)
8. PANDANGANNYA TERHADAP PRESTASI MANUSIA
Setiap generasi senantiasa mengharapkan yang terbaik. Kita berperang
untuk mengakhiri semua peperangan. Kita mengembangkan teori-teori pendidikan
yang akan menghasilkan anak-anak yang penuh kesadaran dan tidak melakukan
kekerasan. Kita menciptakan teknologi yang akan membebaskan kita dari pekerjaan
yang memperbudak kita. Sekalipun demikian, saat ini kita justru begitu dekat
dengan gambaran Perjanjian Baru tentang tanda-tanda akhir jaman: peperangan,
kabar perang, gempa bumi, sakit-penyakit, kehilangan kasih, dan ibadah yang
pura-pura. (Mat 24:5-31; 2Ti 3:1-5)
9. PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT
Seorang tukang kayu dari Nazaret telah mengubah dunia. Kalender dan
dokumen yang bertanggal adalah saksi bisu dari kelahiran-Nya. Pada atap rumah,
kalung, dan anting-anting, lambang Salib menjadi saksi kematian-Nya. Filsafat
Barat, yang menjadi dasar bagi moralitas sosial, metodologi ilmiah, dan etika
kerja dalam dunia industri, berakar pada nilai-nilai dasar Kristen.
Lembaga-lembaga kemanusiaan, baik di Barat maupun Timur, tidak dijiwai oleh
nilai-nilai agama-agama lain, ateisme, atau pun agnostisisme sekuler, tetapi
oleh nilai-nilai yang berasal dari Alkitab.
10. KESELAMATAN YANG DITAWARKANNYA
Agama-agama lain memiliki juruselamat yang tinggal dalam kuburan. Tidak
ada agama lain yang menawarkan kehidupan kekal sebagai suatu anugerah bagi
mereka yang percaya kepada Dia yang telah mengalahkan maut. Tidak ada agama
lain yang menawarkan jaminan pengampunan, kehidupan kekal, dan pengangkatan
sebagai anak dalam keluarga Allah dengan hanya memanggil dan percaya kepada Dia
seperti halnya seorang yang nyaris tenggelam memanggil dan mengandalkan seorang
penyelamat. ( Rom 10:9-13) Keselamatan yang ditawarkan Kristus tidak tergantung
pada apa yang telah kita lakukan untuk Dia, tetapi tergantung pada penerimaan
kita atas apa yang telah dikerjakan-Nya untuk kita. Keselamatan tidak datang
melalui upaya-upaya moral dan religius, tetapi pengakuan dosa; tidak melalui
prestasi iman, tetapi pengakuan kegagalan. Berbeda dengan sistim keagamaan
lain, Kristus meminta kita mengikuti-Nya bukan untuk mendapatkan upah
keselamatan tetapi sebagai ungkapan rasa syukur, cinta, dan kepercayaan kepada
Dia yang telah menyelamatkan kita. ( Efe 2:8-10)
III. SAKSI AMANAT AGUNG
Apa saja tingkah laku orang
Kristen?
Percaya, takut, mengasihi, mengikuti, menaati
dan bersukacita dalam Allah ( Mr 11:22; Pengkh 12:13; 1Pet 2:17; Ul 6:5; Ef 5:1; Luk 1:6; Mazm 33:1). Percaya kepada, mengasihi,
menaati, bersukacita, dan mengikuti teladan Kristus ( Yoh 6:*; Yoh 21:1*;
Yoh 14:2*; Fili 4:4*). Berjalan dan hidup sederhana,
benar dan saleh, jujur, berguna bagi Tuhan Allah, hidup dalam Roh, dalam
pembaharuan hidup, layak dalam pekerjaan kita sebagai anak-anak terang ( Tit
2:1*; 1Tes 4:12; 1Tes 2:12; Kol 1:1; Gal 5:25; Rom 6:4; Ef 4:1*; Ef 5:8). Maka,
ketika kita berjuang untuk beriman, membuang semua dosa, menjauhkan diri dari
segala kejahatan, menyempurnakan kekudusan, membenci kecemaran, meneladani apa
yang baik, mengalahkan dunia, menghiasi Injil ( Fili 1:27,1Kor 5:7, 1Tes 5:22,
Mat 5:48, Yud 1:23, Fili 4:8, 1Yoh 5:4,5, Mat 5:16,Tit 2:10), kita akan
menunjukkan teladan yang baik, dengan cara berlimpah-limpah dalam pekerjaan
Tuhan, menjauhkan diri dari yang jahat, mengendalikan tubuh, menahan amarah dan
hidup berdamai dengan semua orang ( 1Kor 15:58, Mazm 1:1; 1Kor 9:27; Ef 4:26 Rom 12:18, Ibr 12:14).
Maka kita akan mencapai kemampuan seperti Kristus dalam hal takiuk kepada luka-luka
dan mengampuninya (Mat 5:39-41, 1Kor 6:7,Mat 6:14, Rom 12:20) dan dengan
menjenguk orang-orang yang menderita, bersimpati terhadap orang lain, tunduk
kepada para penguasa, bersikap liberal dan menghormati orang lain, merasa puas
dan mengerjakan apa yang seharusnya (Mat 25:36*; Gal 6:2*;
Rom 12:10*; Kis 20:35*; Rm.
13:17; Fili 4:11*; Ibr 13:5*); diberkati
( Mazm 1:1-3*; Mat 5:3-12*; Yoh 15:10*).
sekian dulum, semoga dalam waktu yang akan datang kita bisa mempelajari lebih jauh lagi seluk beluk kenapa kita disebut dan menjadi Kristen.
Tuhan memberkati. Haleluya. Amin.
Monday, April 28, 2014
Apologetika Kristen (sebuah Pengantar ke dalam kuliah apologetik)
Apologetika Kristen (sebuah pengantar)
Oleh: Heri Sihaloho
Pengenalan tentang Apologetika (definisi, makna, dan maksud)
Dalam istilah kata yang dipakai adalah Apologia (n) yang berarti jawab atau pertanggungjawaban kepercayaan kita kepada masyarakat (sebuah pembelaan). Dalam bentuk kata kerja (v) digunakan Apologetik, yang berarti seni atau keahlian seseorang untuk berapologia (pemikiran secara ilmiah). Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai ilmu yang menerangka tentang pembelaan.
Apologetika Kristen adalah pembelaan dan penjelasan agama Kristen terhadap serangan-serangan dengan memakai argumentasi teologis dan filosofis untuk membuktikan secara sitematis dan logis bahwa kekristenan adalah kebenaran yang tertinggi.
Di dalam PB kata yang dipakai bersifat pembelaan (apologia dan apologeomai). Kata tersebut biasanya dipakai di dalam pengadilan di mana si terdakwa membela dirinya sendiri terhadap dakwaan (KPR.22:1).
Asal mula munculnya Apologetika (pendekatan historis dan implikasinya)
Saat masa kekaisaran Romawi, makin lama makin besar penganut agama Kristen, dan semakin besar jumlah orang Kristen yang mengalami serangan dari luar dan dalam gereja. Serangan tersebut bisa dalam bentuk tulisan atau juga kata-kata (lisan). Mereka dicaci maki, diejek, dan dihina oleh masyarakat dan kaum terpelajar. Akibat dari perlawanan tersebut, banyak orang Kristen yang mati syahid. Akan tetapi para pengikut Yesus (gereja perdana) tidak berdiam diri saja, mereka melakukan perlawanan dengan menuliskan banyak karangan bersifat apologetika.
Beberapa serangan yang ditujukan kepada pengikut Yesus adalah serangan yang dipelopori oleh kaum terpelajar yaitu Celcus dan Lucian di abad kedua. Inti serangan tersebut adalah serangan terhadap Kristus. Mereka mengkritik status kristus yang bergaul dengan orang-orang bodoh seperti nelayan atau dengan orang berdosa. Dan dikatakan juga bahwa Yesus adalah anak haram. Selain serangan dari kaum terpelajar, ada juga ejekan dan makian dari masyarakat yang bukan Kristen. Ejekan itu berupa kebangkitan dari orang mati, pembaharuan, dan pertentangan yang terjadi antara PL dan PB. Serangan terakir yang sering muncul adalah perlawanan dari kaum Yahudi.
Para Apologet Kristen bermunculan di abad kedua. Apologet bermunculan untuk menampik serangan-serangan dari musuh yang melawan inti kekristenan.
Aristedes, dia adalah Uskup dari kota Atena pada abad kedua. Aristedes menulis apologia tertua yang ditujukan kepada Hadrian. Dia membedakan manusia ke dalam empat golongan, 1) kaum biadab, 2) kaum Yunani, 3) kaum Yahudi, 4) kaum Kristen. Dua kelompok pertama menjadi kritikan dari Aristedes.
Yustinus Martir (110-159), atau Justin Martyr adalah seorang apologet yang piawai, terkemuka dan terpenting saat itu. Dia adalah seorang filsuf musafir yang bertobat dan percaya pada Kristus karena kesaksian seorang nelayan. Prinsip dalam apologetikanya mengacu pada 3 hal, yakni: 1) penggenapan nubuatan PL, 2) Mukjizat para rasul, 3) dan etika Kristen. Yustinus martir juga menekankan konsep Yunani tentang Logos (firman) dan memanfaatkannya untuk apologetikanya. Akhir hayatnya dia mati secara syahid di kota Roma.
Tatian, murid Yustinus Martir yang berasal dari Suria atau Asyur (mesopotamia). Akhir hidupnya ia habiskan dengan merintis sebuah aliran gnostik.
Athenagoras, ia hidup sejaman dengan Tatian. Ia menulis pembelaan untuk kaum Kristen dan mengenai kebangkitan dari dunia orang mati. Dalam karangannya ia banyak membantah tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada orang Kristen, diantaranya orang Kristen adalah atheis.
Munculnya Apologet pasca Justin Martyr, mereka adalah hidup di era abad kedua dan ketiga. Secara khusus mereka melawan ajaran bidat yang berkembang saat kekristenan dipengaruhi oelh gnostik, marcion, montanis, ebionit, dan lain sebagainya. Dan pada akhirnya dalam berbagai pembelaan yang di sampaikan oleh para pemikir Kristen saat itu, terbentuklah pengkanonan atau pengakuan (credo). Para Apologet yang sering tampil saat itu adalah Ireanus, Tertullianus, Hippolytus (dari Barat), dan Clemens dari Alexandria, Origenes (dari Timur).
Bentuk-bentuk Apologetika
Karena bersifat pembelaan dalam konteks pengadilan maka bentuk dari Apologetika adalah dialog dua arah (dialogis), adu argument yang disertai dengan bukti-bukti kuat yang didapatkan dalam mendukung pembelaannya. Bisa ditujukan kepada seseorang atau dalam jumlah yang lebih besar (KPR 17:19-22). Apologetika tersebut disebut apologetika terbuka, yang berarti ada perlawana, atau diberi kesempatan untuk ‘melawan”. Tetapi ada juga yang tanpa perlawanan (tertutup), sekalipun apologetika sudah pasti menunjukkan sifat yang melawan, tidak menutup kemungkinan orang tersebut menunjukkan sikap yang diam tanpa perlawanan. Mungkin sudah terpojok atau tak mungkin lagi diberikan sanggahan atau bantahan, karena akan memperkeruh pertikaian, atau memang sulit untuk diajak berdialog. Contoh yang nyaris dianggap sama yakni ketika Yesus dihadapan Pilatus, Yesus tidak banyak bicara dengan Pembesar tersebut, hanya beberapa kata saja yang diungkapkan kepada Pilatus.
Ada dua aspek/metode utama dari apologetika Kristen. Pertama, biasanya disebut sebagai apologetika klasik, mencakup memberikan bukti-bukti bahwa berita Kristen itu benar adanya. Yang kedua, yang biasanya disebut apologetika anggapan mencakup mengkonfrontasikan anggapan-anggapan (prasangka-prasangka, asumsi-asumsi) dibalik pendirian anti-Kristen. Para penganut kedua metode apologetika Kristen ini sering berdebat satu dengan yang lain soal metode mana yang paling efektif. Kelihatannya menggunakan kedua metode akan jauh lebih efektif, tergantung kepada orang dan situasi
Inti Persoalan yang sering muncul dalam perdebatan para Apologetika Kristen
Serangan terhadap Yesus Kristus (asal usul genetikal, kehidupan sosial)
Serangan terhadap kekristenan (isu-isu ajaran Kristen)
Serangan terhadap orang-orang Kristen (bersifat individual)
Timbulnya masalah Pengkanonan dan Pengakuan (kredo) à dilatarbelakangi oleh aliran-aliran
Penganiayaan dan Kesyahidan di dalam gereja purba (dampak penganiayaan)
Pertikaian Trinitas
Pertikaian Kristologi
Sampai perdebatan saat ini, baik di dalam gereja maupun di luar gereja
Pemikiran Para tokoh Liberalis tentang seluruh isi Alkitab (musuh-musuh baru kaum Apologet Kristen abad ke 17 dan ke-18, hingga era modern, karena berkembang luas sumbangsihnya).
Serangan-serangan dari kaum filsuf modern, dan Aliran gerakan Pencerahan. Gerakan ini timbul di abad ke-18. Mereka beranggapan bahwa manusia telah menjadi dewasa dan harus bernai berdikari, yakni melepaskan diri dari belenggu takhayul, dogma dan segala bentuk keagamaan yang tak sesuai dengan rasio.
Serangan-serangan dari ilmu pengetahuan. Ada dua ajaran dari dunia science yang menggelisahkan kaum kristiani saat itu, yakni penemuan Copernicus (abad ke-16) dan ajaran Darwin (abad ke-19).
Serangan dari ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Sokrates, Plato dan Aristoteles.
Serangan terhadap etika Kristen à bohong putih
Serangan dari sekularisasi à gaya hidup
Serangan terhadap iman Kristen mengenai etika medis à euthanasia, jual beli organ, etc
Serangan dari doktrin (dogma) dari agama lain terhadap iman Kristen à khususnya Islam
Teladan Yesus dalam memberikan pertanggungjawaban (apologetic).
Yesus memberi jawaban atas keberatan-keberatan dan tuduhan-tuduhan terhadap dirinya sendiri dan terhadap ajarannya (Yoh. 8: 41-58, 18:19-24, Matius 22:15-33, Markus 2:6-12, 10:2-9, Lukas 4: 22-28, etc). Dari ayat-ayat tersebut maka ditemukan Yesus melakukan apologetic yang bersifat defensif, terarah, selalu siap, futuris, dan situasional. Selain itu Yesus pun sering menggunakan perumpamaan untuk mengemas pembelaannya, apalagi pertanyaan itu ditujukan untuk menjatuhkan dirinya ke dalam pengadilan agama. Berdasarkan hikmatNya, Yesus mampu meredam dan menaklukan usaha orang farisi dan alim ulama untuk menjebak Dia dengan berbagai macam pertanyaan yang sebenarnya tidak patut ditanyakan.
Apologetika Paulus
Fakta-fakta tentang Paulus dalam memberikan pembelaan, yakni saat rasul Paulus bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan wali negeri, Feliks yang tidak percaya, ia berbicara (dialegomai) dengan mereka. Maksudnya ia berdialog dan berdebat dengan memakai akal budi dan Perjanjian Lama (KPR 17:2, 18:4, 19, 19:8). Di kota Atena, Paulus bertukar pikiran (dalam bhs Inggris, dispute= memperdebatkan) dengan orang Yahudi dan non Yahudi (KPR 17:17).
Sikap Orang Kristen Dalam Mempertanggungjawabkan Iman Kristen kepada Orang Banyak
Memberikan pertanggungan jawab kepada setiap orang tidak selalu harus dalam bentuk percakapan. Bisa saja melalui pola hidup, pikiran, perilaku, perkataan, serta karakter orang yang berapologetika harus selalu siap menjawab setiap pertanyaan dari orang-orang yang berada dalam kehidupannya, mulai dari rumah, tempat bekerja, sekolah, gereja, tempat bermain, tempat bersosialisasi, di mana saja ia berada. Dengan kata lain, ia harus menjadi garam dan terang di mana pun kita berada (Mat. 5:13-16; 2Kor. 3:2).
Sesuai dengan 1 Petrus 3: 15-16, ayat-ayat itu berbicara tentang pola hidup, karakter, perilaku yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang Kristen. Nats ini dalamsejarah apologetic disebut locus clasicus, artinya perkataan Alkitabiah yang meletakkan dasar bagi tugas apologetic kita. Rasul Petrus memerintahkan agar kita siap member “pertanggung jawab” (apologia) kepada setiap orang yang memintanya, tetapi HARUSLAH DENGAN LEMAH LEMBUT DAN HORMAT.
Untuk dapat menjadi apologet yang handal, dia harus memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan Yesus (tentunya sudah lahir baru), memiliki kebiasaan membaca Alkitab sepenuhnya secara berulang-ulang, dan selalu ada kehidupan doa yang dibangun kepadaNya. Dengan adanya prinsip dasar yang kuat itu maka akan mampu menjawab setiap ancaman ideologi iman Kristen. Tentu Roh Kudus tidak tinggal diam dalam memberikan pengetahuan (hikmat) yang diluar kemampuan kita (Luk. 21:14-15).
Ev. Heri Sihaloho M.Th, menyelesaikan S2 nya di STBI Semarang, dan sebelumnya menempuh S1 di STT Tiranus Bandung. Beliau mengajar di sekolah kristen dan juga dosen teologi di salah satu STT di Jakarta.
Oleh: Heri Sihaloho
Pengenalan tentang Apologetika (definisi, makna, dan maksud)
Dalam istilah kata yang dipakai adalah Apologia (n) yang berarti jawab atau pertanggungjawaban kepercayaan kita kepada masyarakat (sebuah pembelaan). Dalam bentuk kata kerja (v) digunakan Apologetik, yang berarti seni atau keahlian seseorang untuk berapologia (pemikiran secara ilmiah). Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai ilmu yang menerangka tentang pembelaan.
Apologetika Kristen adalah pembelaan dan penjelasan agama Kristen terhadap serangan-serangan dengan memakai argumentasi teologis dan filosofis untuk membuktikan secara sitematis dan logis bahwa kekristenan adalah kebenaran yang tertinggi.
Di dalam PB kata yang dipakai bersifat pembelaan (apologia dan apologeomai). Kata tersebut biasanya dipakai di dalam pengadilan di mana si terdakwa membela dirinya sendiri terhadap dakwaan (KPR.22:1).
Asal mula munculnya Apologetika (pendekatan historis dan implikasinya)
Saat masa kekaisaran Romawi, makin lama makin besar penganut agama Kristen, dan semakin besar jumlah orang Kristen yang mengalami serangan dari luar dan dalam gereja. Serangan tersebut bisa dalam bentuk tulisan atau juga kata-kata (lisan). Mereka dicaci maki, diejek, dan dihina oleh masyarakat dan kaum terpelajar. Akibat dari perlawanan tersebut, banyak orang Kristen yang mati syahid. Akan tetapi para pengikut Yesus (gereja perdana) tidak berdiam diri saja, mereka melakukan perlawanan dengan menuliskan banyak karangan bersifat apologetika.
Beberapa serangan yang ditujukan kepada pengikut Yesus adalah serangan yang dipelopori oleh kaum terpelajar yaitu Celcus dan Lucian di abad kedua. Inti serangan tersebut adalah serangan terhadap Kristus. Mereka mengkritik status kristus yang bergaul dengan orang-orang bodoh seperti nelayan atau dengan orang berdosa. Dan dikatakan juga bahwa Yesus adalah anak haram. Selain serangan dari kaum terpelajar, ada juga ejekan dan makian dari masyarakat yang bukan Kristen. Ejekan itu berupa kebangkitan dari orang mati, pembaharuan, dan pertentangan yang terjadi antara PL dan PB. Serangan terakir yang sering muncul adalah perlawanan dari kaum Yahudi.
Para Apologet Kristen bermunculan di abad kedua. Apologet bermunculan untuk menampik serangan-serangan dari musuh yang melawan inti kekristenan.
Aristedes, dia adalah Uskup dari kota Atena pada abad kedua. Aristedes menulis apologia tertua yang ditujukan kepada Hadrian. Dia membedakan manusia ke dalam empat golongan, 1) kaum biadab, 2) kaum Yunani, 3) kaum Yahudi, 4) kaum Kristen. Dua kelompok pertama menjadi kritikan dari Aristedes.
Yustinus Martir (110-159), atau Justin Martyr adalah seorang apologet yang piawai, terkemuka dan terpenting saat itu. Dia adalah seorang filsuf musafir yang bertobat dan percaya pada Kristus karena kesaksian seorang nelayan. Prinsip dalam apologetikanya mengacu pada 3 hal, yakni: 1) penggenapan nubuatan PL, 2) Mukjizat para rasul, 3) dan etika Kristen. Yustinus martir juga menekankan konsep Yunani tentang Logos (firman) dan memanfaatkannya untuk apologetikanya. Akhir hayatnya dia mati secara syahid di kota Roma.
Tatian, murid Yustinus Martir yang berasal dari Suria atau Asyur (mesopotamia). Akhir hidupnya ia habiskan dengan merintis sebuah aliran gnostik.
Athenagoras, ia hidup sejaman dengan Tatian. Ia menulis pembelaan untuk kaum Kristen dan mengenai kebangkitan dari dunia orang mati. Dalam karangannya ia banyak membantah tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepada orang Kristen, diantaranya orang Kristen adalah atheis.
Munculnya Apologet pasca Justin Martyr, mereka adalah hidup di era abad kedua dan ketiga. Secara khusus mereka melawan ajaran bidat yang berkembang saat kekristenan dipengaruhi oelh gnostik, marcion, montanis, ebionit, dan lain sebagainya. Dan pada akhirnya dalam berbagai pembelaan yang di sampaikan oleh para pemikir Kristen saat itu, terbentuklah pengkanonan atau pengakuan (credo). Para Apologet yang sering tampil saat itu adalah Ireanus, Tertullianus, Hippolytus (dari Barat), dan Clemens dari Alexandria, Origenes (dari Timur).
Bentuk-bentuk Apologetika
Karena bersifat pembelaan dalam konteks pengadilan maka bentuk dari Apologetika adalah dialog dua arah (dialogis), adu argument yang disertai dengan bukti-bukti kuat yang didapatkan dalam mendukung pembelaannya. Bisa ditujukan kepada seseorang atau dalam jumlah yang lebih besar (KPR 17:19-22). Apologetika tersebut disebut apologetika terbuka, yang berarti ada perlawana, atau diberi kesempatan untuk ‘melawan”. Tetapi ada juga yang tanpa perlawanan (tertutup), sekalipun apologetika sudah pasti menunjukkan sifat yang melawan, tidak menutup kemungkinan orang tersebut menunjukkan sikap yang diam tanpa perlawanan. Mungkin sudah terpojok atau tak mungkin lagi diberikan sanggahan atau bantahan, karena akan memperkeruh pertikaian, atau memang sulit untuk diajak berdialog. Contoh yang nyaris dianggap sama yakni ketika Yesus dihadapan Pilatus, Yesus tidak banyak bicara dengan Pembesar tersebut, hanya beberapa kata saja yang diungkapkan kepada Pilatus.
Ada dua aspek/metode utama dari apologetika Kristen. Pertama, biasanya disebut sebagai apologetika klasik, mencakup memberikan bukti-bukti bahwa berita Kristen itu benar adanya. Yang kedua, yang biasanya disebut apologetika anggapan mencakup mengkonfrontasikan anggapan-anggapan (prasangka-prasangka, asumsi-asumsi) dibalik pendirian anti-Kristen. Para penganut kedua metode apologetika Kristen ini sering berdebat satu dengan yang lain soal metode mana yang paling efektif. Kelihatannya menggunakan kedua metode akan jauh lebih efektif, tergantung kepada orang dan situasi
Inti Persoalan yang sering muncul dalam perdebatan para Apologetika Kristen
Serangan terhadap Yesus Kristus (asal usul genetikal, kehidupan sosial)
Serangan terhadap kekristenan (isu-isu ajaran Kristen)
Serangan terhadap orang-orang Kristen (bersifat individual)
Timbulnya masalah Pengkanonan dan Pengakuan (kredo) à dilatarbelakangi oleh aliran-aliran
Penganiayaan dan Kesyahidan di dalam gereja purba (dampak penganiayaan)
Pertikaian Trinitas
Pertikaian Kristologi
Sampai perdebatan saat ini, baik di dalam gereja maupun di luar gereja
Pemikiran Para tokoh Liberalis tentang seluruh isi Alkitab (musuh-musuh baru kaum Apologet Kristen abad ke 17 dan ke-18, hingga era modern, karena berkembang luas sumbangsihnya).
Serangan-serangan dari kaum filsuf modern, dan Aliran gerakan Pencerahan. Gerakan ini timbul di abad ke-18. Mereka beranggapan bahwa manusia telah menjadi dewasa dan harus bernai berdikari, yakni melepaskan diri dari belenggu takhayul, dogma dan segala bentuk keagamaan yang tak sesuai dengan rasio.
Serangan-serangan dari ilmu pengetahuan. Ada dua ajaran dari dunia science yang menggelisahkan kaum kristiani saat itu, yakni penemuan Copernicus (abad ke-16) dan ajaran Darwin (abad ke-19).
Serangan dari ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Sokrates, Plato dan Aristoteles.
Serangan terhadap etika Kristen à bohong putih
Serangan dari sekularisasi à gaya hidup
Serangan terhadap iman Kristen mengenai etika medis à euthanasia, jual beli organ, etc
Serangan dari doktrin (dogma) dari agama lain terhadap iman Kristen à khususnya Islam
Teladan Yesus dalam memberikan pertanggungjawaban (apologetic).
Yesus memberi jawaban atas keberatan-keberatan dan tuduhan-tuduhan terhadap dirinya sendiri dan terhadap ajarannya (Yoh. 8: 41-58, 18:19-24, Matius 22:15-33, Markus 2:6-12, 10:2-9, Lukas 4: 22-28, etc). Dari ayat-ayat tersebut maka ditemukan Yesus melakukan apologetic yang bersifat defensif, terarah, selalu siap, futuris, dan situasional. Selain itu Yesus pun sering menggunakan perumpamaan untuk mengemas pembelaannya, apalagi pertanyaan itu ditujukan untuk menjatuhkan dirinya ke dalam pengadilan agama. Berdasarkan hikmatNya, Yesus mampu meredam dan menaklukan usaha orang farisi dan alim ulama untuk menjebak Dia dengan berbagai macam pertanyaan yang sebenarnya tidak patut ditanyakan.
Apologetika Paulus
Fakta-fakta tentang Paulus dalam memberikan pembelaan, yakni saat rasul Paulus bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan wali negeri, Feliks yang tidak percaya, ia berbicara (dialegomai) dengan mereka. Maksudnya ia berdialog dan berdebat dengan memakai akal budi dan Perjanjian Lama (KPR 17:2, 18:4, 19, 19:8). Di kota Atena, Paulus bertukar pikiran (dalam bhs Inggris, dispute= memperdebatkan) dengan orang Yahudi dan non Yahudi (KPR 17:17).
Sikap Orang Kristen Dalam Mempertanggungjawabkan Iman Kristen kepada Orang Banyak
Memberikan pertanggungan jawab kepada setiap orang tidak selalu harus dalam bentuk percakapan. Bisa saja melalui pola hidup, pikiran, perilaku, perkataan, serta karakter orang yang berapologetika harus selalu siap menjawab setiap pertanyaan dari orang-orang yang berada dalam kehidupannya, mulai dari rumah, tempat bekerja, sekolah, gereja, tempat bermain, tempat bersosialisasi, di mana saja ia berada. Dengan kata lain, ia harus menjadi garam dan terang di mana pun kita berada (Mat. 5:13-16; 2Kor. 3:2).
Sesuai dengan 1 Petrus 3: 15-16, ayat-ayat itu berbicara tentang pola hidup, karakter, perilaku yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang Kristen. Nats ini dalamsejarah apologetic disebut locus clasicus, artinya perkataan Alkitabiah yang meletakkan dasar bagi tugas apologetic kita. Rasul Petrus memerintahkan agar kita siap member “pertanggung jawab” (apologia) kepada setiap orang yang memintanya, tetapi HARUSLAH DENGAN LEMAH LEMBUT DAN HORMAT.
Untuk dapat menjadi apologet yang handal, dia harus memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan Yesus (tentunya sudah lahir baru), memiliki kebiasaan membaca Alkitab sepenuhnya secara berulang-ulang, dan selalu ada kehidupan doa yang dibangun kepadaNya. Dengan adanya prinsip dasar yang kuat itu maka akan mampu menjawab setiap ancaman ideologi iman Kristen. Tentu Roh Kudus tidak tinggal diam dalam memberikan pengetahuan (hikmat) yang diluar kemampuan kita (Luk. 21:14-15).
Ev. Heri Sihaloho M.Th, menyelesaikan S2 nya di STBI Semarang, dan sebelumnya menempuh S1 di STT Tiranus Bandung. Beliau mengajar di sekolah kristen dan juga dosen teologi di salah satu STT di Jakarta.
Subscribe to:
Posts (Atom)